Testosteron Rendah Sebabkan Disfungsi Ereksi

Kadar hormon testosteron rendah disebut-sebut sebagai salah satu penyebab disfungsi ereksi pada pria. Sehingga semua pria yang menderita disfungsi ereksi seharusnya menjalani pemeriksaan testosteron dan sindrom metabolik, sebab kedua kondisi medis tersebut biasanya terjadi bersama-sama, demikian sebuah laporan sebuah penelitian.

Disfungsi ereksi disebut juga impotensi adalah masalah seksual pada kaum pria yang dicirikan dengan penis yang tidak bisa tegang dan keras sehingga sangat sulit melakukan penetrasi saat berhubungan intim.

Karena berkaitan dengan banyak mekanisme dalam tubuh disfungsi ereksi sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan secara umum.

“Disfungsi ereksi adalah salah satu gerbang untuk mengetahui kesehatan seorang pria,” ucap Aksam Yassin, MD, PhD seorang pakar Adrologi dan Urologi dari klinik Segeberger di Norderstedt, Jerman.

“Semua penyakit-penyakit yang kerap diderita kaum pria seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, masalah kolesterol dan kesulitan ereksi saling terkait dan penyebab umumnya adalah karena kekurangan hormon testosteron”, lanjut Yassin.

Hubungan Kadar Testosteron dengan Disfungsi Ereksi

Penelitian Yassin yang dilakukan bersama-sama dengan para ilmuwan Belanda, Jerman dan Uni Emirat Arab ini bertujuan untuk mengetahui prevelansi hipogonadisme pada pria penderita disfungsi ereksi.

Hipogonadisme adalah sebuah istilah untuk menunjukkan terjadinya penurunan produksi testosteron dalam tubuh.

Selama dua tahun para peneliti mempelajari 771 pasien yang sedang mencari pengobatan disfungsi ereksi. Rata-rata usia mereka 56 tahun.

Para pasien menerima skrining yang komprehensif mengenai testosteron rendah dan indikator terjadinya sindrom metabolik, yaitu sekelompok faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penderita terkena penyakit jantung & pembuluh darah dan penyakit diabetes tipe 2.

Memiliki tiga dari lima faktor berikut ini menunjukkan adanya sindrom metabolik; lingkar pinggang meningkat (lemak perut), kolesterol HDL rendah, trigliserida tinggi (lemak dalam darah), tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan, di antara 771 pria yang diteliti, 18,3% atau sebanyak 141 orang diketahui memiliki masalah kekurangan testosteron, dimana sebelumnya tidak terdeteksi. Prevelansi hipogonadisme pada populasi umum pria berusia 45 tahun ke atas adalah sekitar 12%.

Dari semua pria dalam penelitian tersebut, sebanyak 270 orang atau 35% memiliki diabetes tipe 1 atau 2; delapan orang diantaranya baru terdeteksi. Sebanyak 239 pria atau 31% menderita tekanan darah tinggi, sebanyak 12 orang diantaranya telah menyadari sebelumnya.

Di antara 162 pria (21%) yang memiliki dislipidemia -kolesterol tidak normal atau trigliserida- sembilan dari mereka belum pernah didiagnosis sebelumnya.

Dan sebanyak 108 atau 14% pria tersebut memiliki masalah jantung koroner dalam tingkatan yang bervariasi, lima dari mereka baru mengetahuinya melalui diagnosis ini.

Hasil penelitian di presentasikan pada Pertemuan Tahunan ke-90 The Endocrine Society di San Francisco.

Testosteron Rendah Membuat Pria Mengalami Disfungsi Ereksi?

Testosteron rendah menyebabkan disfungsi ereksi

Testosteron rendah menyebabkan disfungsi ereksi

Hormon testosteron memang diproduksi di dalam tubuh pria. Namun sebenarnya, hormon ini juga dapat ditemukan dalam tubuh wanita hanya saja dalam jumlah yang sedikit. Hormon  ini memiliki  peran dalam fungsi seksual pria dan perkembangan sekunder pada tubuh pria.

Fungsi lainnya dari hormone testosterone adalah untuk membantu fungsi kognitif, merangsang otot, membantu fungsi tulang, dan mempertahankan fungsi seksual semisal ereksi.

Jika kadar hormone testosteron rendah, maka dampak yang paling dirasakan adalah rendahnya libido sehingga menyebabkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi.

Menurut penjelasan dari ahli urologi, Philip Wertman menjelaskan jika hampir sebagian besar pasien yang terdeteksi mengalami penurunan kadar hormone testosterone mengelugkan jika hasrat dan gairan selama berhubungan intim menjadi menurun.

Bahkan hal ini juga mungkin terjadi ketika melakukan masturbasi hingga menurunnya fantasi-fantasi seksual.

Pada bagian otak yang berkaitan dengan gairah seksual, termasuk amiglada memiliki peran yang cukup penting dalam mengolah ingatan pada reaksi emosi, bagian ini dipenuhi dengan reseptor testosterone.

Hormon ini berperan sebagai tombol yang dapat membangkitkan gairan seksual. Tanpa adanya hal tersebut, maka seakan-akan pria mengalami hal yang kurang dalam berhubungan intim. Salah satu masalah yang diakibatkannya adalah disfungsi ereksi.

Ketika tubuh mengalami penurunan kadar hormon testosterone, maka akan menimbulkan beberapa gejala yang signifikan.

Misalnya saja meningkatnya kadar lemak di dalam tubuh, perut yang buncit, gangguan tidur, suasana hati yang selalu memburuk, cepat lelah, mudah berkeringat di malam ahri, dan masih banyak lainnya.

Kadar hormone testosterone yang rendah juga dapat menyebabkan munculnya beberapa penyakit, seperti gangguan metabolic, diabetes mellitus, dan lainnya.

Jika kekurangan hormon testosteron ini terjadi pada masa subur, maka pria akan mengalami pertumbuhan yang terlambat dan dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan karakteristik sekunder.

Ciri-Ciri Lain Dari Hormon Testosteron Yang Rendah

Tak hanya mengalami dusfungsi ereksi saja, ada beberapa tanda atau ciri lainnya yang dapat memperlihatkan jika seorang pria mengalami gejala hormon testosteron yang rendah, yaitu:

  1. Rendahnya Gairah Seksual

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hormon testosteron berperan dalam mengatur gairak seks (libido) serta perubahan mood.

Jika kadar testosteron rendah, maka akan menyebabkan terjadinya gangguan pada ereksi. Hal ini termasuk ketika terjadi di pagi hari maupun malam hari.

  1. Sulit Untuk Mempertahankan Ereksi

Impotensi dapat terjadi ketika tubuh pria mengalami kekurangan hormon testosteron. Akibatnya pria akan kesulitan dalam mencapai maupun mempertahankan ereksi.

Kadar testosteron yang kurang tidak mampu menstimulasi otak yang kemudian memproduksi molekul yang dapat memicu serta mempertahankan ereksi.

  1. Volume Air Mani Menurun

Air mani merupakan cairan yang dikeluarkan bersama sperma ketika seorang pria mengalami ejakulasi. Cairan ini nantinya yang akan berperan membantu sperma dalam proses pembuahan.

Ketika terjadi penurunan kadar testosterone, maka volume air mani juga menjadi menurun.

  1. Lebih Mudah Lelah

Saat kadar testosterone rendah, maka pria akan lebih mudah merasa lelah. Hormone testosterone juga memiliki fungsi penting dalam menghasilkan serta mengatur energi yang ada di dalam tubuh.

Jika seorang pria mengalami kadar testosterone yang rendah, maka akan ditandai dengan munculnya rasa lemas meskipun waktu istirahat cukup.

  1. Jumlah Rambut di Tubuh Menjadi Berkurang

Menstimulasi pertumbuhan rambut yang ada di tubuh merupakan peran penting lainnya bagi hormone testosteron.

Sehingga jika pria mulai mengalami penurunan jumlah rambut yang tumbuh seperti kebotakan, maka dapat menjadi tanda jika jumlah hormone testosterone berkurang.

  1. Lemak Tubuh Bertambah

Tanda lainnya dari testosterone yang rendah adalah mulai8 meningkatnya lemak yang tersimpan di dalam tubuh.

Kenaikan berat badan yang cepat terutama di bagian perut menunjukkan jika kadar testosterone yang cukup rendah dalam tubuh pria.

  1. Hilangnya Massa Otot

Testosterone memiliki peran yang cukup penting untuk menstimulasi pertumbuhan serta kepadatan otot yang ada di dalam tubuh. Jika terjadi gejala hilangnya massa otot, maka dapat disebabkan karena kadar testosterone yang terlalu rendah.

  1. Berkurangnya Masa Tulang

Pembentukan tulang membutuhkan bantuan dari hormone testosterone yang cukup.namun jika pria mengalami penurunan kadar testosterone, maka akan menyebabkan lapisan tulang menjadi tipis sehingga memicu terjadinya osteoporosis.

  1. Gangguan Mood

Hormon testosterone yang menurun juga akan terlihat dari munculnya gangguan mood. Hormone tstosteron berpengaruh pada bagian otak yang mengatur emosi.

Perasaan depresi bisa muncul akibat kadar testosteron yang rendah. Sehingga jika pria mulai sering muncul gangguan mood tanpa sebab, bisa jadi ini diakibatkan karena hormon testosteron yang menurun.

Cara Mengatasi Testosteron Rendah

Kadar testosteron yang rendah bukanlah hal yang tidak dapat diatasi. Kadar testosterone yang rendah biasa ditangani dengan mengonsumsi makanan-makanan yang dapat meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh.

Semisal tiram yang memang dikenal sebagai makanan afrodisika yang cukup kuat dan dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh.

Selain itu konsumsi makanan-makanan yang mengandung zinc, lemak baik, vitamin C dan makanan sehat lainnya. Anda juga disarankan untuk mengelola stress anda dengan baik, tidur yang cukup, serta rutin berolahraga.

Jika kondisi ini tidak segera membaik, tak ada salahnya untuk mendapatkan penanganan medis terkait kadar testosteron yang rendah.

Saat ini ada banyak metode yang bisa direkomendasikan dalam cara mengatasi testosterone yang rendah, seperti terapi hormon testosteron.

Terapi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sejumlah hormon testosterone ke dalam tubuh sehingga nantinya kadar testosteron dapat meningkat.

Biasanya pengobatan ini dilakukan beberapa minggu sekali untuk membantu tubuh agar dapat memproduksi sel sperma pada jumlah normal.

Selain itu terdapat metode gel, dimana penggunaannya dapat ditempelkan sesering mungkin. Namun dalam penggunaannya, pria harus berhati-hati agar jangan sampai ada orang lain yang menyentuh gel tersebut.

Pria dengan disfungsi ereksi, terutama pada pria yang telah berusia tua, seharusnya tidak hanya melakukan pemeriksaan disfungsi ereksi tapi juga pemeriksaan penurunan testosteron dan sindrom metabolik.

Testosteron rendah dapat menimbulkan masalah kesehatan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi pada pria. Meskipun penyebab disfungsi ereksi bisa terjadi karena beberapa faktor lain yang tidak berhubungan dengan testosteron.

Pada umumnya produksi testosteron dalam tubuh semakin sedikit seiring dengan bertambahnya usia. Ini menjadi penyebab mengapa banyak pria berusia tua yang mengalami masalah impotensi.

Tapi meski demikian tidak sedikit remaja atau pria yang berusia muda yang juga mengalami kekurangan testosteron.

Demikian penjelasan singkat mengenai kadar testosteron yang rendah bisa menyebabkan disfungsi ereksi melalui web sehatki.com.

Kondisi ini tentunya harus segera dikonsultasikan ke dokter sehingga anda bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Leave a Reply