Saat ini ada banyak metode pengobatan disfungsi ereksi secara medis. Sayangnya sebagian besar diantara metode-metode tersebut memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Disfungsi ereksi adalah masalah seksual yang umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan fisik lainnya. Semakin cepat ditangani, DE juga biasanya semakin mudah disembuhkan.
Ilmu kedokteran modern saat ini sudah semakin canggih. Metode pengobatan disfungsi ereksi juga semakin beragam dan sangat ampuh dalam menyembuhkan gejala-gejala impotensi pada penderita.
Sayangnya, metode pengobatan disfungsi ereksi yang dipilih dapat menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan yang lebih parah. Dalam hal ini muncul komplikasi atau efek samping.
Disfungsi ereksi bisa juga berarti adanya masalah kesehatan yang perlu diatasi seperti diabetes dan hipertensi. Tidak mengobati gangguan tersebut dapat menimbulkan risiko yang lebih besar pada kesehatan anda.
Oleh karena besarnya faktor risiko, maka penderita disfungsi ereksi perlu mendiskusikan gangguan yang dialaminya ke dokter.
Meski tidak menyebabkan gangguan kesehatan secara fisik, disfungsi ereksi dapat menyebabkan masalah psikis dan relationship, seperti:
- Tidak puas terhadap kehidupan seks
- Pasangan jadi sulit hamil
- Cekcok dengan pasangan
Hal ini juga dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti:
- Kegelisahan
- Depresi
- Penurunan harga diri
- Stress
Di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas efek samping pengobatan disfungsi ereksi yang jarang diketahui orang.
Daftar Isi:
Komplikasi dan Efek Samping Pengobatan Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi tidak menyebabkan komplikasi secara fisik. Tetapi metode pengobatan disfungsi ereksi yang dipilih mungkin saja memiliki efek samping atau komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan.
Untungnya, saat ini ada banyak metode perawatan yang tersedia. Bicaralah dengan dokter Anda tentang pilihan pengobatan yang tersedia tersebut dan apa saja efek samping yang bisa terjadi.
Berikut ini beberapa komplikasi dan efek samping yang mungkin saja muncul saat melakukan pengobatan impotensi:
Efek Samping Obat Disfungsi Ereksi
Obat impotensi dapat menyebabkan efek samping atau membahayakan kesehatan. Oleh karena itu lebih baik bertanya terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat impotensi yang diresepkan.
Salah satu jenis obat disfungsi ereksi adalah viagra atau yang dikenal dengan istilah Phosphodiesterase (PDE) inhibitor. Viagra mengobati disfungsi ereksi dengan meningkatkan efek zat kimia yang dihasilkan tubuh yang disebut nitric oxide.
Nitric oxide bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di penis dan memperlancar aliran darah. Sayangnya viagra dapat menyebabkan komplikasi atau bahkan mengancam jiwa jika dikombinasikan dengan obat lain yang sedang dikonsumsi penderita.
Viagra tidak boleh digunakan oleh penderita yang sedang menjalani pengobatan nitrat seperti seperti nitrogliserin, yang sering diresepkan untuk mengobati angina (nyeri dada).
Viagra juga harus digunakan secara hati-hati oleh orang-orang yang sedang menggunakan obat pengencer darah atau alpha blocker. Alpha blocker biasanya digunakan untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi atau pembesaran prostat.
Baca juga: Waspada, Obat Hipertensi Sebabkan Disfungsi Ereksi
Interaksi antara viagra dan obat-obatan ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan juga dapat menyebabkan:
- Hidung tersumbat
- Sakit kepala
- Penglihatan dan pendengaran masalah
- Sakit perut
Jika Anda mengalami kondisi tersebut di atas setelah mengonsumsi viagra segera beritahu dokter Anda.
Efek Samping dari Suntikan
Salah satu jenis pengobatan lain disfungsi ereksi adalah dengan memberi suntikan langsung ke penis. Suntikan ini dapat merangsang pria mengalami ereksi yang keras.
Metode ini sesungguhnya sangat aman, apalagi jika pasien mendapatkannya langsung dari dokter. Sayangnya metode suntikan juga memiliki efek samping meski tidak selalu dan hanya sebagian kecil penderita yang mengalaminya, seperti:
- Priapism (penis ereksi terus menerus lebih dari 4 jam)
- Jaringan parut
- Perdarahan
- Rasa sakit
Jika Anda mengalami penis ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam, segera ke dokter sebab ereksi yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis.
Efek Samping dari Operasi Penis Untuk Menyembuhkan Disfungsi Ereksi
Dokter biasanya merekomendasikan pasien menjalani pembedahan atau operasi jika metode obat dan suntik tidak bekerja maksimal.
Tujuan dari operasi adalah untuk menempatkan karet atau batang semi kaku ke dalam penis (implan). Operasi juga kadang dilakukan untuk mengatasi kebocoran pembuluh darah dalam penis.
Pembedahan pada penis memiliki faktor risiko yang sama besar dengan pengobatan disfungsi ereksi yang lain, yaitu:
- Infeksi
- Perdarahan
- Reaksi terhadap anestesi atau obat lainnya
Tentunya pasien perlu mempertimbangkan secara matang apabila ingin melakukan operasi pembedahan penis untuk mengobati disfungsi ereksi yang dialami.
Ada banyak metode pengobatan untuk menyembuhkan disfungsi ereksi tetapi tidak semua perawatan tersebut bekerja sama baiknya pada semua orang.
Oleh karena itu lebih baik untuk selalu berkonsultasi dengan dokter tentang metode pengobatan disfungsi ereksi yang dipilih dan efek samping yang mungkin saja muncul.
Jika anda takut dengan efek samping pengobatan medis disfungsi ereksi seperti dijelaskan di atas, anda bisa menggunakan metode alternatif, yang juga sama manfaatnya, meskipun mungkin hasilnya tidak instan.
Demikian beberapa komplikasi dan efek samping pengobatan disfungsi ereks yang perlu anda ketahui, semoga bermanfaat.