Dibandingkan dengan gambar telanjang dan video-video mesum yang biasa orang lihat di internet, media pornografi lainnya seperti cerita-cerita seks lebih sering dinikmati orang diam-diam.
Padahal cerita porno seperti itupun memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan terutama dari sisi psikis.
Beberapa orang memang lebih menyukai membaca cerita seks ketimbang menonton video porno. Hal ini kemungkinan karena fantasi yang ditimbulkannya juga berbeda.
Para penggemar sastra biru ini umumnya lebih menyukai menikmatinya diam-diam dan sendirian ketimbang ramai-ramai bersama teman-teman menonton film porno. Dengan cara itu fantasi mereka lebih berkembang dan tentu saja lebih memuaskan.
Di artikel sehatki.com kali ini kita akan membahas beberapa dampak negatif membaca situs cerita seks bagi kesehatan. Dan di bagian akhir kita juga akan mengulas sedikit manfaat mengeksplorasi artikel-artikel seperti ini.
Daftar Isi:
Bagaimana Bacaan Cerita Seks Mempengaruhi Kehidupan Seksualitas
Rangsangan seksual manusia ada dua macam, yaitu rangsangan berupa perlakuan fisik dan rangsangan mental. Rangsangan fisik adalah aktifitas seks yang dilakukan oleh dua orang yang melibatkan aktifitas cium, peluk dan bercinta.
Sementara rangsangan mental melibatkan pikiran dan fantasi, contohnya berkhayal atau memikirkan lawan jenis yang menarik. Menonton film porno ataupun membaca cerita seks termasuk dalam rangsangan mental.
Kedua jenis rangsangan seksual tersebut dapat menggerakkan otak untuk merespon apa yang sedang terjadi. Jantung akan bekerja lebih keras memompa darah dan akhirnya penis akan mengalami ereksi pada pria, atau klitoris mulai terisi darah pada wanita.
Apa yang sedang terjadi ini disebut proses reproduksi (atau proses seksualitas). Artinya tubuh sedang menyiapkan diri untuk sebuah proses suci yang kita sebut dengan hubungan intim. Tujuan akhirnya adalah reproduksi atau melahirkan anak.
Sayangnya, otak manusia tidak bisa membedakan mana rangsangan seksual fisik yang betul-betul adalah bagian dari proses reproduksi dan mana yang berupa rangsangan mental yang hanya berupa keinginan seks saja.
Kedua hal ini diperlakukan sama oleh tubuh, itulah sebabnya mengapa aktifitas seks akibat proses mental kerap berakhir dengan masturbasi atau onani.
Onani yang dilakukan untuk menyalurkan keinginan seks tentu bukanlah hal yang baik. Beda jika hal tersebut bertujuan untuk menyalurkan kebutuhuan seksual. Sebab ada jarak pembeda yang besar antara keingingan dan kebutuhan.
Onani karena keinginan adalah kata lain dari hawa nafsu yang selalu ingin merasakan nikmatnya seks, sementara masturbasi karena kebutuhan adalah proses alam yang terjadi secara alami, biasanya keinginan tersebut muncul karena berpisah jauh dari pasangan.
Materi pornografi seperti film biru dan cerita-cerita seks di internet adalah pemicu untuk melepas keinginan seks (hawa nafsu). Disinilah peran besar materi porno akan sangat mempengaruhi kehidupan seks seseorang.
Bahaya Membaca Cerita Porno di Internet
Di jaman dulu ketika internet belum ada, sastra biru ini sudah beredar luas melalui novel-novel picisan dan koran-koran kuning yang banyak beredar di masyarakat.
Faktanya seperti halnya materi pornografi lainnya di internet, aktif membaca cerita seks juga memiliki dampak terutama terhadap psikologis pelaku. Berikut ini beberapa bahaya membaca cerita seks:
- Menyebabkan kecanduan
Salah satu bahaya utama membaca artikel cerita seks di internet adalah kecanduan. Saat seseorang terobsesi dengan bacaannya dia akan terus mengulang dan mengulang membaca dan akhirnya melakukan masturbasi.
Sex yang sebenarnya adalah menyalurkan kebutuhan, seks seperti ini mengandung unsur cinta, intimacy (keintiman), emosional dan sentuhan. Menyalurkan seks melalui media porno melewatkan semua hal tersebut, tujuannya cuma satu secepatnya mencapai orgasme.
Seperti halnya minum anggur, sesekali minum mungkin baik bagi kesehatan tapi terlalu sering dapat menyebabkan kecanduan dan merusak otak. Sesekali membaca cerita dewasa mungkin tidak apa karena baik juga sebagai variasi dalam keluarga tapi terlalu sering membaca cerita seperti itu justru berdampak buruk.
- Cerita seks menyebabkan pelecehan seksual
Seperti media pornografi lainnya, membaca cerita-cerita seks juga dapat menjadi motif awal terjadinya pelecehan seksual terhadap lawan jenis. Tingginya kasus pemerkosaan saat ini disinyalir karena semakin mudahnya orang mengakses konten dewasa di internet.
Hal ini terutama terjadi pada mereka yang belum memiliki pasangan. Ketika masturbasi tidak lagi bisa memenuhi hasrat mereka, maka mereka pun mulai mencari objek lain, dan terjadilah pelecehan.
- Masturbasi
Ada hubungan berbanding lurus antara aktifitas pornografi dengan masturbasi. Orang yang aktif membaca cerita seks biasanya mengakhiri aktifitasnya dengan onani.
Meskipun para dokter menyebut dampak fisik onani terhadap kesehatan tidak ada tapi semua dokter sepakat menyebut onani bisa berdampak pada sisi psikologis. Dan seperti kita tahu faktor psikis dapat mempengaruhi kesehatan fisik.
Demikian juga sebaliknya, mengurangi aktifitas cerita seks akan menurunkan keinginan melakukan onani. Menghilangkan kebiasaan onani adalah hal yang sangat sulit terutama jika aktifitas tersebut telah dilakukan bertahun-tahun lamanya.
- Cerita seks membuat Anda malas
Ketika sedang membaca cerita porno, aktifitas seksual anda hidup secara otomatis dan siap diluncurkan, tidak ada kewajiban untuk membangkikan gairah lawan jenis, tidak ada foreplay, intinya saat itu terjadi anda sudah siap seratus persen.
Media pornografi membuat anda malas saat sedang bersama pasangan. Anda menjadi orang yang ‘to the point’ dan tidak ingin lagi bermesra-mesraan bersama pasangan sebelum berhubungan. Padahal seperti dijelaskan di atas, seks adalah tentang mendapatkan kebutuhan bersama-sama.
- Aktif membaca cerita seks bikin libido rendah
Salah satu penyebab libido rendah adalah terlalu sering memikirkan seks. Saat sedang sendiri menghayati bacaan seks, gairah muncul menggebu-gebu dan ereksi terjadi dengan keras. Tapi saat sedang berduaan dengan pasangan, gairah jadi melemah dan ereksi jadi sulit terjadi.
Hal ini terjadi karena anda membiasakan otak menerima rangsangan mental ketimbang rangsangan fisik. Otak jadi terbiasa memikirkan seks ketimbang merasakannya langsung, sehingga saat sedang ingin bercinta, otak jadi kurang responsif terhadap ransangan fisik.
Beberapa Manfaat Membaca Artikel Cerita Dewasa
Meski dampak negatifnya sangat besar, mengekplorasi seksualitas melalui media-media seperti gambar, film dan tulisan juga memiliki efek yang baik terutama jika diniatkan untuk menghangatkan hubungan dengan pasangan.
Rumah tangga yang kurang harmonis biasanya menjadi kaku dan tidak lagi nyaman. Penyebab kekakuan itu salah satunya adalah seks yang tidak memuaskan. Kadang kala karena telah menikah bertahun-tahun lamanya membuat seks tidak lagi senikmat dulu saat malam pertama, kini seks hanyalah sebuah aktifitas rutin yang sifatnya wajib.
Dalam situasi seperti ini, orang perlu mengeksplorasi makna seksualitas lebih mendalam, salah satunya tentu dengan mempelajari literatur yang sudah ada, contohnya membaca buku kitab kamasutra. Kitab kuno ini sudah digunakan banyak orang sejak dulu kala untuk menghangatkan kembali ranjang yang telah dingin.
Begitu pula halnya dengan membaca artikel-artikel cerita seks di internet. Fantasi seksual akan bangkit kembali berupa keinginan mencoba gaya bercinta baru yang mungkin dulu tidak pernah dilakukan.
Beberapa terapis seks menyarankan pasangan untuk sedikit membuka diri terhadap konten-konten seks yang mungkin mereka hindari selama ini seperti gambar porno dan juga cerita-cerita dewasa. Dengan pengalaman baru tersebut diharapkan keinginan mereka terhadap seks lebih terpacu dan hasrat terhadap pasangan akan bangkit kembali.
Demikian sekilas informasi mengenai bahaya membaca cerita seks dan juga beberapa manfaat dari aktifitas tersebut, semoga bermanfaat.