Jika anda termasuk orang yang sulit mendapatkan tidur berkualitas di malam hari maka ada kemungkinan anda akan memiliki masalah kesehatan lain selain mengantuk dan kelelahan di siang hari.
Dua studi terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan juga inkontinensia pada pria.
Disfungsi ereksi atau sering juga disebut impotensi adalah salah satu gangguan seksual yang kerap dialami kaum pria di segala usia yang dicirikan dengan ketidakmampuan penis untuk ereksi keras saat berhubungan intim sampai selesai.
Dalam banyak kasus, disfungsi ereksi disebabkan oleh masalah fisik dan juga psikis yang biasanya dipicu oleh perilaku dan gaya hidup tidak sehat yang dijalani selama bertahun-tahun.
Kurang tidur akibat keseringan begadang di malam hari adalah salah satu faktor gaya hidup yang dapat memicu terjadinya disfungsi ereksi.
Akibat lain dari kurang tidur adalah menyebabkan gairah seks rendah dan tidak bersemangat dalam beraktifitas. Hal ini berkaitan dengan merosotnya kadar hormon testosteron dalam darah.
Baca juga:
- Waspada, Kegemukan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi
- Cara Mengobati Disfungsi Ereksi
- 3 Penyebab Disfungsi Ereksi
Itulah sebabnya mendapatkan tidur yang cukup dan juga berkualitas sangat penting untuk menjaga kadar testosteron, yang juga berdampak pada kualitas ereksi dan kemampuannya untuk melakukan hubungan seks.
Ahli urologi Harry Fisch, MD, menjelaskan seorang pria perlu mendapatkan 7-9 jam tidur per malam untuk mendapatkan kualitas ereksi yang baik.
Kurang Tidur Akibat Sleep Apnea
Dalam sebuah studi, para peneliti menemukan hubungan antara disfungsi ereksi dan sleep apnea yang merupakan gangguan tidur di mana jalan napas seseorang terhenti menyebabkan dia sesak napas.
Pria dengan disfungsi ereksi diketahui lebih dari dua kali lebih mungkin mengalami sleep apnea saat tidur.
Pria dewasa normalnya memiliki jumlah tidur sebanyak 8 jam setiap malam. Sleep apnea menyebabkan delapan jam tersebut terpecah-pecah menjadi bagian kecil karena penderita sering terbangun tengah malam karena merasa tercekik atau sesak. Kondisi ini yang menyebabkan stamina dan energi menurun di siang hari.
“Kita tahu bahwa kuantitas dan kualitas tidur berdampak langsung terhadap kondisi kesehatan, termasuk fungsi ereksi dan saluran kemih,” kata juru bicara AUA Dr. Kevin T. McVary dalam rilisnya.
“Data ini dapat membantu kami dalam membantu pasien memodifikasi pola tidur mereka dan membantu meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan”.
Pria yang mengidap sleep apnea kemungkinan menderita disfungsi ereksi yang disebabkan oleh kekurangan oksigen yang dialami selama rentang waktu pernapasan yang terhambat.
Para peneliti dari University of Louisville melakukan percobaan terhadap tikus dan menemukan bahwa satu minggu mengalami Hipoksia Intermiten Kronis (CIH).
CIH adalah kondisi kekurangan oksigen akibat Sindrom Sleep Apnea Obstruktif (OSAS) yang akan mengakibatkan penurunan kualitas ereksi spontan sebanyak 55 persen, dan setelah lima minggu, rentang waktu terjadinya perkawinan tikus-tikus tersebut meningkat rata-rata sebesar 60 kali lipat.
Kekurangan tidur kronis banyak dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya, termasuk meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke, dan kondisi lain seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, diabetes, dan obesitas.
Awal bulan ini, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Sleep Journal mengungkapkan bahwa usia otak bisa bertahan hanya sampai tujuh tahun akibat tidur yang terlalu sedikit atau terlalu banyak.
Sekitar tujuh sampai sembilan jam adalah jumlah tidur yang dianjurkan dan sangat penting bagi kesehatan menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Kurang dari angka tersebut termasuk kurang tidur dan lebih berarti kebanyakan tidur, keduanya tidak baik bagi kesehatan.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter anda tentang kondisi medis lain yang dapat mengganggu jadwal tidur anda, seperti sleep apnea, mendengkur berat, insomnia, atau sindrom kaki gelisah.
Para peneliti dari studi terbaru juga menyarankan para pria dengan disfungsi ereksi untuk mendapatkan diskrining untuk mengatasi apnea tidur.
Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan tidur yang berkualitas di malam hari dari website informasi kesehatan WebMD:
- Kurangi kopi, efek kafein dapat mengurangi jumlah tidur malam anda.
- Hindari alkohol sebagai obat tidur, awalnya alkohol mungkin dapat membantu anda cepat tertidur, tetapi dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan anda gelisah dan tidak bisa tidur.
- Bersantai sebelum tidur, membuat beberapa ritual pra-tidur seperti peregangan ringan atau mandi air panas, untuk membantu anda bersantai.
- Lakukan olahraga teratur di pagi hari atau sore hari akan membantu anda tidur seperti bayi di malam hari.
- Jaga kamar tidur anda gelap, tenang, dan nyaman.
Tidur adalah jadwal tubuh untuk beristirahat dan mengembalikan semua energi yang telah dikuras setelah seharian bekerja. Kurang tidur atau tidur tidak berkualitas akan mengganggu sistem metabolisme tubuh dan dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau gangguan seksual lainnya.