Pengertian Infertilitas

Pengertian infertilitas

Pengertian infertilitas/kemandulan

Kemandulan selama ini diartikan sebagai kondisi yang hanya dialami kaum wanita padahal setidaknya terdapat kemungkinan 40% seorang pria juga mengalami kemandulan. Ada banyak definisi atau pengertian infertilitas tapi pada intinya infertilitas didefiniskan sebagai ketidakmampuan memiliki anak meskipun telah berhubungan seks secara rutin.

Jika anda sudah menikah selama bertahun-tahun dan sampai sekarang belum juga memiliki anak, bahkan ketika anda sudah berusaha semaksimal mungkin dan istri anda tidak juga hamil.

Maka sekarang tiba saatnya anda melakukan cek kesehatan reproduksi, karena mungkin anda atau istri anda mengalami apa yang oleh dunia dokter disebut sebagai infertilitas atau kemandulan.

Menjadi mandul adalah bencana bagi sekelompok pria, karena mungkin malu di anggap tidak jantan atau impoten oleh teman-temannya.

Banyak mitos yang berkembang di masyarakat perihal kemandulan atau infertilitas ini, yang jika tidak disaring dengan baik justru bisa mengganggu keharmoisan rumah tangga.

Ketidaksuburan atau infertilitas atau kemandulan adalah suatu kondisi di mana pasangan suami-istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.

Infertilitas terbagi atas dua, yaitu:

  1. Infertilitas primer berarti pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
  2. Infertilitas sekunder berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.

Dari survei diketahui bahwa 60%-70% pasangan yang telah menikah akan memiliki anak pada tahun pertama pernikahan mereka. Sebanyak 20% akan memiliki anak pada tahun ke-2 dari usia pernikahan. sebanyak 10-20% sisanya akan memiliki anak pada tahun ke-3 atau lebih atau tidak akan pernah memiliki anak.

Walaupun pasangan suami-istri dianggap infertil, bukan tidak mungkin kondisi infertil sesungguhnya hanya dialami oleh sang suami atau sang istri saja. Hal tersebut dapat dipahami karena proses pembuahan yang berujung pada kehamilan dan lahirnya seorang manusia harus merupakan kerjasama antara suami dan istri.

Kerjasama tersebut mengandung arti bahwa ada dua faktor yang harus dipenuhi yaitu:

  1. Suami memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sel kelamin pria (Spermatozoa) ke dalam organ reproduksi istri, dan
  2. Istri memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel kelamin wanita (sel telur atau ovum) yang dapat dibuahi oleh spermatozoa dan memiliki rahim yang dapat menjadi tempat perkembangan janin, embrio, hingga bayi berusia cukup bulan dan dilahirkan.

Apabila salah satu dari dua faktor yang telah disebutkan tersebut tidak dimiliki oleh pasangan suami-istri, pasangan tersebut tidak akan mampu memiliki anak.

Berdasarkan hal yang telah disebutkan disebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pasangan suami-istri dianggap mandul (infertil) atau tidak subur apabila memenuhi syarat-syarat berikut :

  1. Pasangan tersebut berkeinginan untuk memiliki anak.
  2. Selama 1 tahun atau lebih berhubungan seks, istri belum mendapatkan kehamilan.
  3. Frekuensi hubungan seks minimal 2-3 kali dalam setiap minggunya.
  4. Istri maupun suami tidak pernah menggunakan alat atau metode kontrasepsi, baik kondom, obat-obatan, dan alat lain yang berfungsi untuk mencegah kehamilan.

Demikian pengertian infertilitas dan definisi terperinci kemandulan. Yang paling penting disadari adalah langkah apa yang harus dilakukan jika anda atau pasangan anda infertil atau tidak subur.

Banyak pasangan suami istri yang divonis dokter mandul tetapi berhasil memiliki anak, jadi ketenangan dan berpikir rasional perlu tetap dilakukan. Tentu saja bukan hal mudah menghadapi  kemandulan sebab bagaimanapun juga setiap orang menginginkan anak sebagai generasi penerus.

Leave a Reply