Terlalu Sering Bersihkan Vagina Sebabkan Keputihan Abnormal

Dokter membagi keputihan atas dua jenis yaitu keputihan normal dan keputihan abnormal. Salah satu penyebab keputihan abnormal adalah terlalu sering membersihkan vagina.

Pada dasarnya keputihan merupakan hal yang normal dialami oleh setiap wanita. Cairan tersebut merupakan mekanisme alami tubuh dalam membersihkan organ kewanitaan itu sendiri.

Secara normal keputihan biasanya berbentuk lendir atau cairan bening  yang tidak mengeluarkan bau atau warna apa pun, serta tidak menyebabkan rasa gatal.

Keputihan jika sudah menyebabkan rasa tidak nyaman seperti gatal di area kewanitaan, panas hingga mengeluarkan bau yang menyengat maka patut diwaspadai bahwa keputihan tersebut adalah abnormal.

Bila kondisi tersebut berlanjut maka dapat menyebabkan penyakit dan sangat perlu untuk diobati sesegera mungkin.

Berdasarkan keterangan para ahli, penyebab keputihan abnormal adalah kuman, parasit dan jamur yang karena beberapa faktor bisa masuk ke dalam vagina.

Dan salah satu faktor tersebut adalah kebiasaan yang sebetulnya tidak sehat yakni terlalu sering membersihkan vagina menggunakan bahan-bahan antiseptik.

Sabun dan Anseptik Pembersih Vagina Menyebabkan Keputihan Abnormal

Terkadang, beberapa penyebab keputihan abnormal justru terjadi karena para wanita suka membersihkan area kewanitaannya secara berlebihan. Terutama dalam menggunakan sabun atau pembersih khusus vagina berbahan antiseptik.

Apalagi saat ini ada banyak produk pembersih kewanitaan yang dengan gencarnya mempromosikan kelebihan produk tersebut dan menyembunyikan bahaya dibaliknya.

Karena dipercaya dapat menghilangkan bau tak sedap, merawat area kewanitaan dari infeksi bakteri dan jamur serta banyak manfaat lainnya. Sehingga banyak wanita yang tergiur untuk menggunakannya.

Dalam beberapa kasus, penggunaan antiseptik memang bagus untuk membersihkan area kewanitaan. Namun penggunaannya tak bisa sembarangan dan harus atas saran tenaga medis terpercaya seperti dokter.

Hal ini karena pembersih kewanitaan antiseptik tersebut tak hanya dapat membunuh bakteri jahat yang merugikan. Tetapi juga dapat menghilangkan bakteri baik yang bertugas menjaga lingkungan area kewanitaan tetap dalam kondisi yang normal.

Bahan antiseptik adalah penyebab keputihan abnormal

Bahan antiseptik adalah penyebab keputihan abnormal

Berikut beberapa efek negatif penggunaan antiseptik atau pembersih khusus area kewanitaan, di antaranya:

  • Infeksi pada vagina disebabkan oleh Bakteri

Keputihan abnormal yang terjadi biasanya karena disebabkan adanya infeksi pada vagina.

Infeksi tersebut salah satunya karena adanya pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan dan membuat ekosistem dalam vagina yang disebut vaginal flora turut terganggu.

Penggunaan sabun antiseptik ternyata dapat mengubah ekositem alami di dalam vagina. Hal ini memicu pertumbuhan bakteri jahat lebih banyak dari sebelum memakai antiseptik atau pembersih kewanitaan lainnya.

Bahkan menurut penelitian, wanita yang tidak menggunakan antiseptik atau pembersih kewanitaan kondisi vaginanya justru lebih baik dibandingkan yang memakai.

  • Infeksi Pelvis ( Pelvic inflamatory disease)

Infeksi pada rahim atau pelvis (PID) menjadi salah satu efek negatif yang disebabkan oleh penggunaan antiseptik pembersih vagina.

Bahkan hal ini diperkuat oleh temuan para ahli yang menyebutkan bahwa wanita yang sering membersihkan vagina dengan antiseptik atau pembersih kewanitaan lainnya berisiko lebih besar terjangkit penyakit tersebut.

  • Masalah Kehamilan

Tak hanya dapat mengganggu lingkungan normal pada area miss V. Penggunaan pembersih area kewanitaan juga dapat menyebabkan berbagai masalah kehamilan. Misalnya saja mengurangi tingkat kesuburan yang dapat menyebabkan susah hamil.

Tak hanya itu, beberapa penelitian juga menunjukkan adanya hubungan kehamilan ektopik karena penggunaan antiseptik sebagai pembersih organ kewanitaan yang berlebihan.

Kehamilan ektopik merupakan masalah kehamilan yang cukup berbahaya. Sebab jika umumnya embrio tertanam dan tumbuh di dalam rahim maka dalam kondisi kehamilan ektopik, janin tidak tumbuh pada tempat yang semestinya, misalnya pada uterus.

  • Memicu kanker serviks

Selain memicu berbagai masalah tersebut di atas, penggunaan antiseptik pada vagina ternyata juga dapat menjadi penyebab munculnya kanker serviks.

Hal ini tak lain karena sifat antiseptik tersebut yang memang berguna untuk mencegah, memperlambat hingga menghentikan pertumbuhan bakteri baik di dalam vagina yang sebetulnya menjaga tubuh dari infeksi.

Kekhawatiran wanita tentang kesehatan organ intimnya memang sangat lumrah. Karena memang menjaga organ intim tersebut perlu ketelitian serta tepat sebab jika tidak bukannya tambah sehat justru penyakit yang didapat.

Seperti penggunaan antiseptik untuk merawat area kewanitaan. Sekilas memang tampak biasa dan lumrah karena banyak wanita yang menggunakannya. Tetapi masalah yang ditimbulkan begitu luar biasa dan menimbulkan berbagai masalah kewanitaan.

Penyebab Keputihan Abnormal

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, keputihan abnormal terjadi akibat dari infeksi kuman, jamur, parasit serta berbagai masalah lainnya. Termasuk penggunaan pembersih area kewanitaan yang berbahan antiseptik secara berlebihan.

Karena seperti yang kita ketahui bersama, vagina memiliki ekosistem sendiri. Di dalam ekosistem tersebut hidup berbagai jenis bakteri, dari yang jahat sampai yang baik seperti bakteri Lactobacillus.

Bakteri tersebut memiliki tugas untuk mengubah glikogen menjadi asam laktat, dan glikogen banyak ditemukan dalam sel epitel vagina.

Asam laktat sendiri memiliki fungsi sebagai penjaga tingkat keasaman pada area vagina agar tetap pada pH yang normal yakni pada pH 3,8 – 4,5.

Karena itu vagina harus selalu dalam kondisi asam, supaya bakteri baik tetap dalam kondisi normal serta di dalam vagina tak mudah hidup bakteri jahat yang merugikan.

Jika kondisi alami miss V terganggu maka keseimbangan lingkungan di dalamnya pun turut terganggu.

Seperti pertumbuhan bakteri jahat yang melebihi bakteri baik sehingga menyebabkan berbagai maslah contohnya iritasi, gatal, bau tak sedap hingga keputihan abnormal.

Para ahli menyebut terlalu sering membersihkan vagina dengan menggunakan sabun atau obat antiseptik akan menghilangkan sifat asam vagina.

Pada akhirnya ini akan memudahkan bakteri atau kuman datang menyerang dan menjadi penyebab keputihan abnomal.

Tips Merawat Kebersihan Vagina

Beredarnya produk pembersih kewanitaan secara luas di pasaran membuat banyak wanita tergiur untuk menggunakannya. Meskipun manfaat baiknya belum benar-benar dapat dilihat secara nyata.

Bahkan justru kebanyakan mengeluhkan adanya iritasi setelah penggunaan produk kewanitaan tersebut. Hal ini karena banyak wanita yang beranggapan keliru dan menjadikan antiseptik sebagai alat pembersih untuk membunuh bakteri jahat.

Nyatanya antiseptik bukan cuma menghilangkan bakteri jahat tetapi juga bakteri baik bahkan merusak lingkungan alami dalam vagina.

Berikut beberapa cara bagaimana merawat vagina yang lebih tepat.

  1. Pergunakanlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan sutra atau katun karena dapat menyerap kelembaban lebih baik dari pakaian dalam berbahan
  2. Selalu gunakan pakaian dalam yang bersih dan setidaknya gantilah pakaian tersebut sehari dua kali.
  3. Jangan terlalu lama saat mengenakan pakaian yang ketat sebab dapat menyebabkan meningkatkan kelembaban pada area miss V yang akhirnya dapat menimbulkan iritasi dan infeksi jamur.
  4. Hindari penggunaan produk kewanitaan yang berpengharum seperti tisu, pembalut ataupun semprotan vagina. Sebab produk tersebut bisa saja menimbulkan iritasi pada area kewanitaan.
  5. Saat sedang menstruasi jangan ragu untuk sering mengganti pembalut karena jika tidak, dapat menimbulkan masalah baru pada area kewanitaan. Setidaknya selama sehari paling tidak gantilah pembalut 3-4 kali.
  6. Selalu pastikan jika pakaian dalam telah dicuci dengan baik agar bahan-bahan yang dapat mengiritasi tidak tertinggal dan akhirnya menyebabkan iritasi.
  7. Kurangi frekuensi penggunaan pembersih kewanitaan atau pun pada area kewanitaan.
  8. Sebaiknya bersihkan area kewanitaan dari bagian depan ke arah belakang, demi menghindari bakteri dan kuman yang ikut masuk ke vagina saat dibersihkan.
  9. Bila dirasa tidak terlalu perlu, sebaiknya jangan lakukan douching pada miss V sebab hal ini justru dapat menimbulkan iritasi.
  10. Serta jangan suka bergonta-ganti pasangan seksual.

Salah satu bahan antiseptik yang sebaiknya dihindari wanita saat membersihkan vagina adalah sabun mandi.

Saat sedang di toilet, wanita kadang membersihkan organ kewanitaannya menggunakan sabun mandi yang pada umumnya memiliki pH biasa dan dapat membunuh bakteri baik di dalam vagina.

Sabun dan obat pembersih vagina terbaik adalah yang memiliki pH yang sama dengan pH vagina yaitu antara PH 3,8 – 4,5. Jadi sebelum Anda membeli sabun pembersih vagina, pastikan Anda telah membaca label dan keterangan kandungan pH nya.

Sebagai rangkuman, silahkan Anda menonton video di bawah ini:

Selain 10 tips di atas, Anda juga bisa mengonsumsi beberapa jenis ramuan tradisional untuk mengobati keputihan yang abnormal.

Kebersihan vagina memang penting, tetapi alangkah lebih baik lagi jika memperhatikan bahan yang terkandung pada pembersih kewanitaan sebelum menggunakannya.

Jadi supaya Anda terhindar dari keputihan abnormal, jangan terlalu sering membersihkan vagina menggunakan sabun dan obat antiseptik

Demikian informasi tentang bahayanya menggunakan pembersih area kewanitaan yang berlebihan. Semoga bermanfaat.

Tags:

Leave a Reply