Penyebab Infertilitas Pada Pria

infertilitas pada pria

Infertilitas atau kemandulan terjadi pada pria dan wanita

Tanda utama infertilitas pada pria adalah ketidakmampuan mendapatkan anak meskipun telah melakukan hubungan intim secara aktif dengan istri tanpa alat kontrasepsi selama lebih dari satu tahun menikah.

Pada umumnya infertilitas pada pria terjadi karena adanya gangguan pada sperma, yakni jumlah sperma yang kurang, gerakan tidak normal, atau ada masalah kesehatan, gaya hidup dan beberapa faktor lain yang menyebabkan pria menjadi tidak subur atau mandul.

Definisi Infertilitas atau kemandulan adalah sebuah keadaan yang dialami oleh pria dan wanita atau pasangan suami istri yang sudah menikah selama lebih dari 18 bulan dan rutin melakukan hubungan intim namun tidak dikaruniai keturunan.

Umumnya sekitar 85 persen pasangan suami istri akan memiliki anak setelah 18 bulan menikah, jadi ada 15 persen pasangan yang kemungkinan mengalami intertilitas atau istilah lainnya mandul.

Sebanyak 20 hingga 25 persen penyebab kemandulan tidak diketahui hingga kini, namun sebagian besar disebabkan oleh adanya kelainan pada kromosom. Penyebab lainnya bisa diakibatkan karena adanya kelainan genetika.

Kelainan ini menyebabkan adanya sedikit benjolan, dan diperlukan tenaga ekstra untuk mengeluarkan sperma. Dalam dunia medis kelainan ini disebut sebagai varikokel. Varikokel tidak menyebabkan seseorang sakit, namun hanya mengeluh pegal-pegal pada bagian tersebut. Sebanyak 40 persen penderita infertilitas menderita varikokel.

Penyebab Terjadinya Infertilitas Pada Pria

Berdasarkan laporan yang disusun oleh American Society of Reproductive Medicine, pria dan wanita memiliki potensi yang sama besarnya mengalami kemandulan. Kesuburan pria tergantung pada kualitas sperma dan kemampuan sistem reproduksi pria berejakulasi ke dalam vagina wanita.

Diagnosa terhadap infertilitas pada pria didasarkan pada pemeriksaan fisik terhadap testis dan penis. Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar kehidupan seksual pasien. Kemudian akan dilakukan tes laboratorium untuk menganalisa semen untuk mengetahui bentuk dan gerakan sel sperma.

Pemeriksaan lain terhadap kasus infertilitas ini meliputi tes kadar hormon untuk mengetahui apakah terdapat faktor genetik yang menyebabkan kemandulan pada pria.

Manurut Mayo Clinic, terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kemandulan atau infertilitas pada pria yaitu:

  1. Jika sistem reproduksi pria hanya menghasilkan sedikit sperma,
  2. Sel sperma tidak normal,
  3. Sperma kurang lincah bergerak, atau
  4. Jika terjadi penyumbatan di saluran reproduksi pria yang mencegah sperma keluar.

Selain itu, penyebab lainnya adalah adanya sumbatan pada saluran sperma. Sehingga walaupun seorang pria dapat menghasilkan spermatozoa yang berkualitas, namun tetap saja tidak dapat menyalurkannya dengan baik karena adanya sumbatan tersebut. Sebanyak 15 persen penderita infertilitas pria mengalami hal ini.

Sisanya, karena banyak hal lain seperti faktor panas, hormon, gangguan ereksi dan ejakulasi, racun, radiasi dan lain-lain. Penyebab terbanyak dari infertilitas pada pria adalah adanya pelebaran pembuluh vena (pembuluh darah balik) yang terletak pada buah zakar, biasanya pada buah zakar bagian kiri.

Baca juga:

Faktor Risiko Terjadinya Infertilitas atau Kemandulan pada Pria

Infertilitas pria disebabkan oleh banyak hal seperti terjadinya ketidakseimbangan hormon, mengalami kondisi medis yang serius, atau mengalami masalah psikologis. Pada dasarnya tingkat kesuburan mencerminkan kesehatan pria. Pria yang menjalani gaya hidup sehat lebih mungkin untuk memproduksi sperma yang sehat, demikian pula sebaliknya.

Berikut ini beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup yang berdampak negatif terhadap kesuburan pria :

  • Merokok, akan mempengaruhi jumlah dan motilitas sel sperma
  • Penggunaan ganja dan narkoba
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Penggunaan steroid anabolik yang menyebabkan testis mengalami penyusutan dan infertilitas
  • Olahraga terlalu keras, menghasilkan hormon steroid adrenal yang menyebabkan penurunan testosteron yang mengakibatkan infertilitas.
  • Kekurangan vitamin C dan Zinc
  • Pakaian dalam terlalu ketat menyebabkan suhu skrotum meningkat sehingga produksi sperma berkurang
  • Mengalami paparan zat beracun seperti pestisida, timah, cat, radiasi, zat radioaktif, merkuri, benzene, boron, dan logam berat
  • Mengalami malnutrisi dan anemia
  • Stres yang berlebihan

Faktor risiko kemandulan pada pria berkaitan dengan tembakau, alkohol, berat badan dan pakaian yang telalu ketat. Paparan suhu tinggi di bak mandi atau sauna juga dapat mengurangi kesuburan.

Masalah kesehatan juga mempengaruhi kesuburan seorang pria seperti infeksi prostat, penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonore, infeksi gondok dan penyakit celiac.

Pencegahan Infertilitas Pada Pria

Gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam mencegah terjadinya infertilitas pada pria. Kebiasaan buruk seperti merokok, dan minum alkohol dapat menyebabkan berkurangnya kualitas sperma sehingga dapat menyebabkan kemandulan. Oleh karena itu jika infertilitas dialami oleh seorang pria maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

Beberapa penyebab infertilitas pada pria tidak bisa dicegah seperti faktor hormon, penyakit atau genetik. Tapi anda masih dapat bertindak untuk menghindari beberapa penyebab lain infertilitas, yaitu:

  • Berhenti merokok
  • Batasi atau berhenti total dari minuman beralkohol
  • Jauhi obat-obatan terlarang
  • Menjaga berat badan
  • Jangan melakukan vasektomi
  • Hindari panas
  • Kurangi stres
  • Hindari paparan pestisida, logam berat dan zat beracun lainnya
  • Meskipun risikonya tidak konklusif, jika anda seorang yang hobi olahraga sepeda, gunakanlah sadel gel dan sepeda full-suspension.

Selain itu anda juga sebaiknya mengurangi frekuensi hubungan seksual bersama pasangan menjadi dua atau tiga kali seminggu sebab terlalu sering berhubungan intim dapat menurunkan kesuburan pria.

Agar istri cepat hamil lakukan hubungan intim setiap dua hari selama masa ovulasi istri. Sperma yang sehat dan berkualitas bertemu dengan sel telur pada masa ovulasi kemungkinan besar menyebabkan kehamilan.

Bagaimana Mengobati Infertilitas pada Pria

Banyak pria yang setelah divonis mandul merasa sedih dan bertanya-tanya bisakah infertilitas disembuhkan? Kemandulan memang menciptakan kesedihan dan kekecewaan. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut maka bukan tidak mungkin kehidupan rumah tangga jadi terganggu.

Kunjungi dokter jika anda mengalami beberapa kondisi di bawah ini:

  • Istri tidak hamil meski aktif berhubungan seks selama setahun tanpa alat kontrasepsi
  • Memiliki masalah ereksi atau ejakulasi dini, gairah seks rendah, atau masalah seksual lainnya
  • Merasa sakit pada area testis
  • Pernah mengalami masalah pada testis, atau prostat
  • Pernah mengalami operasi pada daerah selangkangan termasuk pada testis, penis atau skrotum

Dokter yang memeriksa setelah melakukan serangkaian tes dan sesi wawancara akan berusaha meningkatkan kesuburan anda dengan cara mengobati penyebabnya (jika ditemukan) atau melakukan perawatan yang sekiranya dapat membantu meningkatkan kesuburan anda.

Seringkali, penyebab pasti infertilitas tidak dapat diidentifikasi, tapi meski demikian, dokter masih mungkin melakukan tindakan medis yang dapat membantu anda. Dalam banyak kasus infertilitas pada pria, pihak istri juga akan diperiksa dan jika dibutuhkan akan dilakukan pengobatan.

Berikut ini beberapa jenis pengobatan infertilitas pada pria:

  1. Bedah
  2. Pengobatan terhadap infeksi jika ada
  3. Pengobatan masalah seksual
  4. Perawatan hormon dan obat-obatan
  5. Assisted reproductive technology (ART)

Dalam kasus yang jarang terjadi, masalah kesuburan pria tidak dapat diobati, yang artinya kesempatan memiliki anak dari benih sendiri tidak mungkin terjadi. Dalam hal ini dokter akan menyarankan anda dan pasangan untuk mempertimbangkan pengunaan sperma dari donor atau mengadopsi anak.

Baca juga:

Infertilitas Terjadi Pada Pria dan Wanita

Infertilitas adalah masalah pria dan wanita, bukan hanya pria saja atau wanita saja. Sebanyak 40 persen wanita mengalami infertilitas, begitu juga prosentase pria yang mengalami infertilitas adalah 40%, sedangkan 20% sisanya disebabkan oleh kedua belah pihak.

Jadi, mitos yang mengatakan bahwa hanya wanita saja yang bertanggung jawab dengan sulitnya memperoleh keturunan adalah tidak benar.

Infertilitas memang tidak secara langsung berakibat pada fisik, namun memiliki dampak irasional yang dapat menyebabkan keretakan rumah tangga, stress, dan harapan keluarga besar. Hingga kini dokter masih berupaya untuk menanggulangi masalah infertilitas yang diderita oleh pasangan khususnya pria.

Pemeriksaan terhadap pria yang menderita infertilitas dilakukan dengan memeriksa sperma. Pemeriksaan ini akan menghasilkan bukti apakah sperma tersebut sehat dan dapat membuahi sel telur ataukah tidak. Jika infertilitas yang diderita pria ternyata pada stadium lanjut maka memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalam.

Demikian sekilas informasi mengenai kemandulan dan infertilitas pada pria. Intinya, tidak subur bukan hanya masalah pada wanita tapi masalah pria juga. Dan untuk meningkatkan kesuburan pria yang harus dilakukan adalah menjalani gaya hidup yang sehat.

Leave a Reply