WASPADA! Gangguan Fungsi Saraf Sebabkan Disfungsi Ereksi

Gangguan fungsi syaraf adalah salah satu penyakit penyebab disfungsi ereksi pada pria yang jarang diketahui orang, demikian rilis penelitian baru-baru ini.

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah gangguan seksual dimana pria tidak bisa ereksi secara maksimal untuk menyelesaikan hubungan seks penetratif.

Gangguan fungsi saraf disebut juga dengan istilah neuropati. Jadi kondisi saraf mempengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi. Adanya kondisi neuropati dapat mencegah seorang pria mencapai ereksi yang maksimal.

Sebagaimana diketahui, ereksi hanya dapat terjadi jika memenuhi beberapa faktor, diantaranya adalah:

  • Adanya rangsangan seksual
  • Sistem saraf yang bekerja dengan baik
  • Sistem reproduksi yang bekerja dengan baik
  • Aliran darah yang lancar

Dengan adanya rangsangan seksual yang direspon dengan baik oleh sistem saraf maka tubuh otomati akan mengeluarkan zat khusus.

Zat khusus ini akan memperlebar pembuluh darah pada penis sehingga aliran darah menuju penis menjadi lancar. Ketika aliran darah telah memenuhi penis dan menyebabkan penis menjadi keras dan tegang inilah yang disebut dengan ereksi.

Namun jika seorang pria justru berada dalam kondisi mengalami neuropati, maka ia akan kesulitan untuk melakukan ereksi. Hal ini dikarenakan kondisi saraf sangat mempengaruhi kemampuan otak untuk melakukan komunikasi dengan sistem reproduksi.

Gejala Gangguan Fungsi Syaraf (Neuropati)

Kondisi neuropati dapat diidentifikasi dari beberapa gejala tertentu, diantaranya adalah:

  • Sering merasakan kesemutan, kebas, kedutan, dan kram
  • Kelemahan dan kelumpuhan pada beberapa otot
  • Sulit mengangkat kaki
  • Sulit berjalan
  • Parestesia, yakni rasa kesemutan atau seperti tertusuk-tusuk pada bagian saraf yang rusak
  • Kaki yang bengkak tanpa disadari
  • Perubahan suhu tubuh, terutama bagian kaki
  • Merasakan perih dan rasa yang menyengat pada bagian kaki dan tungkai
  • Tidka dapat merasakan rasa sakit
  • Merasa sakit saat bagian tubuh yang mengalami kerusakan saraf disentuh, meskipun stimulasi yang diberikan seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit

Pada awalnya gejala neuropati terasa tidak mengganggu tetapi dengan berlalunya waktu maka kerusakan saraf akan semakin parah.

Adanya hubungan antara disfungsi ereksi dengan gangguan fungsi saraf dibenarkan oleh Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, SpS (K), seorang neurologis dari FK Universitas Airlangga.

“Jika dibiarkan maka neuropati dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi seperti terjadi gangguan gerakan pada penis, jadi alat vital tidak bisa ereksi. Otot-ototnya terlalu lemah,” jelas Hasan dikutip dari kompas.com.

Gangguan fungsi saraf juga bahkan dapat menyebabkan terjadinya neuropati otonom yakni kerusakan pada sistem saraf involunter.

Padahal sistem saraf ini sangat penting dalam mengendalikan fungsi detak jantung, sistem pencernaan, peredaran darah, fungsi seksual, kelenjar keringat, dan sistem pada kandung kemih.

Jika neuropati sudah bertambah parah, maka penderita akan merasakan gejala lainnya seperti berikut ini:

  • Kesulitan menelan makanan
  • Detak jantung menjadi lebih cepat
  • Keringat yang berlebihan
  • Perut terasa mual, kembung, dan sering bersendawa
  • Sering mengalami konstipasi atau diare, terutama pada malam hari
  • Gula darah rendah
  • Tekanan darah rendah
  • Kesulitan buang air kecil

Penyebab Gangguan Fungsi Syaraf

Gangguan fungsi saraf sebabkan disfungsi ereksi pada pria fb

Gangguan fungsi saraf sebabkan disfungsi ereksi pada pria

Gangguan fungsi saraf menyebabkan terjadinya gangguan pada daya rangsang tubuh terhadap rangsangan seksual.

Kondisi ini menyebabkan penderita gangguan saraf akan sangat sulit merasakan gairah meskipun sedang diberi rangsangan seksual. Jika hal ini dibiarkan maka kerusakan saraf akan terus merambat dan merusak organ lain seperti tangan dan tubuh.

Pengobatan dari gangguan saraf yang menyebabkan disfungsi ereksi ini tergantung pada penyebabnya. Neuropati sebenarnya adalah kondisi dimana terjadi kerusakan saraf tepi yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Berikut ini beberapa faktor penyebab gangguan fungsi syaraf yang menyebabkan disfungsi ereksi:

  1. Trauma

Pada umumnya, gangguan fungsi saraf terjadi akibat trauma atau cedera. Trauma ini dapat terjadi akibat kecelakaan maupun aktivitas fisik yang berlebihan, seperti terlalu sering mengayuh sepeda.

Gangguan ini menyebabkan tekanan yang berulang-ulang pada bagian pantat dan genital pria. Tekanan inilah yang menyebabkan kerusakan pada saraf di bagian genital sehingga menimbulkan gangguan disfungsi ereksi.

  1. Diabetes

Orang yang menderita diabetes juga biasanya akan mengalami neuropati. Neuropati yang diakibatkan diabetes ini disebut dengan neuropati diabetes.

Kondisi ini juga menyebabkan seorang pria menjadi sulit melakukan ereksi dan akan bertambah parah jika kadar gula dalam darah menjadi tidak terkontrol. 

  1. Penyakit autoimun

Beberapa penyakit autoimun yang menyebabkan gangguan neuropati adalah lupus, rheumatoid arthritis, dan sindrom Sjogren. Penyakit ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh justru menyerang balik sel-sel tubuh termasuk saraf.

  1. Infeksi

Infeksi virus yang menyebabkan neuropati adalah AIDS, penyakit Lyme, dan sifilis. Infeksi ini menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga saraf tidak dapat berfungsi dengan baik.

  1. Tumor

Tumor yang membesar biasanya akan menimbulkan tekanan pada saraf-saraf yang ada di sekitarnya sehingga saraf tidak dapat berfungsi dengan baik.

  1. Obat-obatan

Beberapa obat-obatan juga dapat merusak fungsi saraf seperti obat untuk terapi kanker atau vincristine dan antibiotik seperti metronidazole dan isoniazid.

  1. Racun

Kandungan racun atau toksin pada suatu benda juga dapat merusak fungsi saraf seperti emas, arsenik, timah, atau merkuri yang sering dijumpai pada kosmetik.

Meskipun neuropatik lebih sering dijumpai pada orang yang telah lanjut usia, namun bukan berarti mereka yang masih berusia muda tidak akan terkena neuropati.

Jika gangguan fungsi saraf terjadi akibat komplikasi dari penyakit sistemik, seperti diabetes, maka sebaiknya dilakukan diagnosa oleh dokter dengan mempertimbangkan kadar gula dalam darah.

Pengaturan kadar gula dalam darah sangat oenting untuk menyembuhakn dan mencegah kerusakan saraf yang lebih parah.

Sedangkan jika terjadi gangguan saraf karena trauma pada saraf atau penjepitan pada saraf, maka dilakukan beberapa terapi untuk memulihkan kembali fungsi saraf, beberapa kasus juga memerlukan pembedahan.

Ada juga beberapa aktivitas yang menjadi penyebab seseorang mengalami neuropati, diantaranya adalah terlalu lama duduk, terlalu lama berdiri, terlalu sering mengetik di depan komputer dalam waktu lama, menggunakan sepatu dengan hak tinggi terlalu lama, atau melakukan n gerakan berulang-ulang seperti saat bermain game.

Jenis Gangguan Saraf yang Menyebabkan Disfungsi Ereksi

Adapun gangguan neurologis yang berkaitan langsung dengan impotensi adalah sebagai berikut:

  • Penyakit Alzheimer
  • Penyakit Parkinson
  • Tumor otak atau tulang belakang
  • Multiple sclerosis
  • Stroke
  • Epilepsi lobus temporal
  • Orang-orang yang telah menjalani operasi kelenjar prostat juga dapat mengalami kerusakan saraf yang menyebabkan dsfungsi ereksi.

Beberapa peneliti juga menyebut naik sepeda jarak jauh dapat menyebabkan impotensi karena adanya tekanan berulang pada bagian pantat dan alat kelamin yang mempengaruhi fungsi saraf.

Lebih lanjut Hasan menyebut gangguan fungsi saraf membuat rangsangan seksual yang dirasakan penderita berkurang sehingga penderita kesulitan ereksi meski saat itu sedang menerima stimulasi seksual dari pasangan.

Pada tahap lanjut gangguan saraf juga menyebabkan bagian ujung tubuh mengalami mati rasa seperti pada tangan dan kaki yang pada akhirnya akan merambat pada bagian tubuh yang lain.

Neuropati merupakan salah satu proses penuaan tapi meski demikian gangguan ini bisa juga disebabkan oleh penyakit seperti diabetes atau kekurangan vitamin seperti B1 dan B12.

Beberapa gaya hidup sehari-hari juga berkontribusi meningkatkan risiko neuropati seperti duduk terlalu lama, terlalu sering mengetik di depan laptop, melakukan gerakan berulang seperti saat main game dan ketika menggunakan sepatu dengan hak tinggi (high heels).

Bagaimana Mengobati Gangguan Fungsi Saraf (Neuropati)

Ada dua hal yang dilakukan dokter untuk mengobati neuropati yaitu mengurangi gejala yang dirasakan penderita dan menghilangkan penyebab munculnya gangguan tersebut.

Jadi disfungsi ereksi akibat gangguan fungsi saraf bisa disembuhkan dengan cara menghilangkan faktor-faktor penyebab neuropati. Setelah penyebab dihilangkan, gangguan fungsi saraf akan sembuh dan ereksi pun kembali normal.

Pada kasus neuropati akibat diabetes, penderita perlu memantau kadar gula darah agar tidak melampaui ambang batas. Cara ini sangat ampuh untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan saraf.

Jika neuropati disebabkan adanya tekanan dari tumor maka tindakan operasi perlu dilakukan. Begitu pula jika gangguan saraf disebabkan stroke, gangguan ginjal, atau akibat efek samping obat, akan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda.

Untuk menghindari mengalami gangguan fungsi saraf (neuropati) agar Anda tidak mengalami disfungsi ereksi, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:

  1. Konsumsi vitamin B1 dan B12

Vitamin B1 dan nB12 memang dikenal sebagai vitamin yang menajaga kesehatan dan fungsi saraf pada tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi setiap hari.

Vitamin ini juga sangat dianjurkan bagi mereka yang telah lansia karena semakin tua usia, maka semakin menurun pula fungsi saraf pada tubuh.

  1. Menjaga asupan makanan

Perhatikan betul kandungan gizi dari makanan Anda. Jaga kadar gula dalam darah dengan membatasi memakan makanan yang terlalu manis dan terlalu banyak mengandung garam.

Perbanyak makan makanan yang berserat tinggi untuk meningkatkan metabolisme tubuh. 

  1. Menjaga kesehatan kaki

Salah satu bagian tubuh yang sering mengalami neuropati adalah kaki. Jaga kesehatan saraf kaki Anda dengan selalu menggunakan alas kaki saat keluar rumah, memijat kaki, tidak berdiri terlalu lama, dan tidak membiarkan kuku kaki panjang.

  1. Olahraga secara rutin

Dengan melakukan olahraga secara rutin maka Anda akan meningkatkan fungsi saraf agar bekerja secara optimal, terutama saraf penerima rangsangan seksual.

Olahraga juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Namun hindari terlalu sering melakukan olahraga sepeda karena akan menekan organ vital dan menyebabkan trauma.

Tidak semua kasus disfungsi ereksi disebabkan oleh gangguan fungsi saraf atau neuropati tapi gangguan saraf yang berkelanjutan sudah pasti akan mempengaruhi kualitas ereksi penderita.

Ada banyak faktor lain penyebab disfungsi ereksi seperti karena karena masalah psikologis seperti stres atau cemas dan bisa juga karena adanya penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, atau diabetes.

Disfungsi ereksi adalah sinyal adanya masalah kesehatan yang mendasari, karena itu jika anda mengalami gejala gangguan ereksi yang berkelanjutan maka segeralah temui dokter untuk konsultasi.

Leave a Reply